BELTIM (MANGGAR) - Ditengah pandemi Covid-19, para petani di Provinsi Bangka Belitung mendapatkan berkah dengan melonjaknya harga komoditas perkebunan seperti kelapa sawit, karet dan lada.
Melonjaknya harga kelapa sawit diperkirakan karena Bursa Derivatif Malaysia merilis adanya kenaikan harga minyak kelapa sawit mentah (CPO) sebesar 0, 67 persen ke posisi ringgit Malaysia MYR yakni 2.119/ton. Dan diprediksi, kenaikan ini masih akan berlanjut dari perdagangan menjadi 2.105/ton.
Selain itu, penguatan harga komoditas agrikultur unggulan Indonesia dan Malaysia ini mencapai kenaikan, setelah adanya kabar baik dari New Dehli, India yang melakukan pemangkasan bea impor minyak sawit mentah. India juga sudah memutuskan kesepakatan dengan negara-negara di Asia Tenggara.
Bagusnya harga komoditas kelapa sawit, karet dan lada ini diapresiasi oleh Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Belitung Timur, Dwi Nanda Putra. Ia memberikan tanggapan, dengan melonjaknya harga komoditas itu pihak pemerintah telah memperhatikan kesejahteraan petani di Indonesia, termasuk di Kabupaten Belitung Timur.
"Melonjaknya harga sawit membuat para petani mendapatkan berkah di tengah pandemi Covid-19, dan syukurlah harga sawit sudah mencapai Rp2500an dan komoditas seperti lada dan karet ikut naik juga. Saya rasa ini jawaban yang diinginkan masyarakat Babel khususnya Belitung Timur, jadi kita apresiasi lah pihak Pemda dan Pemprov serta Pak Presiden, " kata dia saat diwawancarai siang tadi, Jumat (10/9/2021).
Disisi lain, politisi Partai Golkar ini menyoroti kenaikan harga pupuk non subsidi akibat dari kenaikan harga komoditas kelapa sawit. Sehingga ia mendorong pihak eksekutif menekan harga pupuk ini untuk kesejahteraan para petani.
"Kita dapat laporan dari masyarakat dengan naiknya harga jual komoditas kita, malah harga pupuk ikut naik. Jadi kita dorong Pemda untuk menekan harga jual pupuk non subsidi ini untuk para petani, dan khusus untuk pupuk subsidi kita ingin diberikan kepada orang yang tepat sasaran dan stoknya juga terpenuhi agar para petani kita sejahtera, " ungkapnya.
Dwi Nanda menegaskan, pihak legislatif khususnya Komisi II DPRD Kabupaten Belitung Timur terus mendukung program Pemda dan pemerintah pusat tentang ketahanan pangan dalam mensejahterakan para petani di daerah.
"Kami akan mendukung penuh program Pemda dan Pemerintah Pusat dalam penguatan program ketahanan pangan yang sangat positif di setiap desa. Semoga disertai dengan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang profesional dan kompeten, " tutupnya. (*)